Apa saja sumber bunyi yang ada dilingkungan sekitar kita?
Selama ini kita mungkin mendengar segala macam bunyi tanpa banyak bertanya-tanya. Darimana asalnya? Bagaimana cara kita mendengar suara/ bunyi tersebut?
Bunyi yang didengar oleh telinga manusia hampir tidak pernah berhenti. Selama indra pendengaran masih normal, selalu ada suara yang terdengar.
Hanya saja frekuensi nya berbeda dan menjadi standart apakah suara tersebut tergolong bising atau tidak.
Umumnya manusia normal bisa mendengar suara yang punya frekuensi suara dari 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz.
Gelombang suara yang berada dalam rentang frekuensi tersebut di namakan audiosonik.
Meski begitu, ada beberapa suara yang juga bisa didengar oleh manusia. Akan tetapi harus menggunakan alat bantu.
Apa saja itu?
Simak pembahasannya dibawah ini ya
Awal mula terciptanya Bunyi
Tidak mungkin timbul bunyi begitu saja tanpa sebuah sebab. Setiap kali telinga kita mendengar sebuah suara, sebenarnya itu disebabkan oleh getaran.
Lebih tepatnya, ada gelombang yang bergetar dikaranakan bergesekan dengan media tertentu.
Medium/perantara yang dimaksud dapat berupa zat padat, zat cair atau gas (udara).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang kita dengar sebenarnya telah melalui sebuah proses dan tidak muncul begitu saja.
Namun semua dapat dipastikan bersumber dari satu hal, yakni getaran.
Gelombang yang muncul tanpa medium tidak akan menimbulkan getaran dan terdengar oleh telinga. Sehingga keduanya memegang peran yang cukup penting.
Mengenai gelombang dan medium tersebut akan dibahas dalam artikel dibawah ini
Bagaimana Bunyi Terdengar di Telinga
Sebelumnya telah dibahas bagaimana suara atau bunyi muncul dan memungkinkan untuk didengar ditelinga.
Kali ini, kita akan membahas bagaimana telinga kita bisa menangkap bunyi tersebut.
Sama halnya dengan proses terciptanya bunyi, proses mendengar oleh manusia pun tidak serta merta terjadi begitu saja.
Ada sebuah tahap yang harus dilalui sehingga proses mendengar berjalan maksimal.
Jika tidak, pada saat itulah kita mengetahu bahwa indra pendengaran manusia tengah mengalami masalah atau gangguan.
Tentu saja hal itu terlepas dari frekuensi suara yang memang hanya bisa ditangkap oleh indra pendengaran normal yakni 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz.
Lebih dan kurangnya, tidak bisa disebut sebagai gangguan/ masalah pada indera pendengaran. Sebab memang tidak semua gelombang suara bisa ditangkap oleh indra pendengara manusia.
Ada beberapa hewan tertentu yang indra pendengarannya mampu menangkap gelombang suara tersebut.
Secara sederhana, proses terdengarnya suara oleh manusia dilakukan oleh telinga bagian luar untuk menangkap gelombang suara.
Selanjutnya diteruskan ke bagian dalam. Masing-masing bagian telinga punya peran agar suara terdengar dengan baik dan jelas.
Jenis Gelombang Getaran
Gelombang yang bergetar tidak mungkin bisa dilihat secara kasat mata. Akan tetapi, berkat kemajuan teknologi, kini kita bisa mengklasifikasikan gelombang getaran menjadi dua jenis.
Pengelompokan tersebut dilakukan berdasarkan arah getaran gelombang, antara lain adalah gelombang transversal dan gelombang longitudinal
Lalu gelombang mana yang menimbulkan bunyi? Simak terus ya
Gelombang Transversal
Gelombang transversal merupakan jenis gelombang yang arah rambatannya berbentuk tegak lurus dari arah getaran.
Untuk lebih memahami penjelasan diatas, akan kami berikan ilustrasi gambar dibawah ini.
Didalam gambar bisa dilihat ada seorang anak yang memegang tali. Katakanlah ujung tali tersebut terikat pada pohon atau tiang.
Ketika anak tersebut menggetarkan seutas tali itu, maka gelombang yang terbentuk pada tali disebut transversal.
Alasannya karena arah rambat posisinya tegak lurus terhadap arah getaran yang timbul.
Kasus gelombang transversal biasanya dapat dilihat pada gelombang tali yang berbentuk S atau gelombang cahaya.
Gelombang Longitudinal
Lalu bagaimana dengan gelombang longitudinal?
Kedua jenis gelombang ini sangat berbeda. Terutama dalam hal arah rambatan.
Gelombang suara longitudinal memiliki arah rambat yang sejajar terhadap arah gataran. Bagaimana contohnya?
Saat anda bermain pegas, letakkan pada posisi horizontal atau vertical. Pastikan pegas berada dalam posisi seimbang.
Selanjutnya, coba tarik bagian ujung pegas dan lepaskan untuk menghasilkan getaran dan gelombang.
Saat melakukan hal tersebut, akan tampak gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getaran.
Sebagaimana yang terlihat pada ilustrasi gambar, itulah yang disebut gelombang longitudinal
Kasus gelombang longitudinal biasanya bisa dilihat dari gelombang pada pegas dan gelombang bunyi.
Sehingga dapat kita simpulkan, suara yang kita dengar sehari hari sebenarnya berasal dari gelombang longitudinal ini.
Sebab getarannya sejajar dengan arah rambatan. Sehingga menimbulkan bunyi dan terdengar ke telinga
Bunyi Yang bisa didengar Manusia
Bunyi yang tercipta dari getarann gelombang tersebut menghasilkan frekuensi-frekuensi tersendiri dan dapat di ukur dengan sebuah alat ukur frekuensi.
Secara umum, frekuensi suara dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu bunyi infrasonic, audioonic, dan ultrasonic.
Bunyi Infrasonik
Bunyi yang dikategorikan dalam infrasonic adalah bunyi yang punya frekuensi dibawah 20 Hz. Lebih tepatnya antara 17 Hertz sampai 0,001 Hertz.
Secara normal, telinga manusia tidak dapat menangkap frekunsi ini. Namun beberapa anggota tubuh bisa merasakan getarannya.
Memanfaatkan berbagai alat ukur, bunyi infrasonic dimanfaawkan untuk mengetahui aktivitas gunung berapi ataupun lempeng bumi.
Alat yuang dipakai salah satunya adlaah seismograf. Saat terjadi gempa, kita akan merasakan getaran dari lempeng bumi namun tidak bisa mendengar suara sejak awal tanpa alat bantu.
Bunyi infrasonic juga bisa didengar langsung oleh beberapa hewan tanpa bantuan alat, contohnya ikan paus, anjing, jangkrik, burung merpati.
Bunyi Audiosonic
Bunyi audiosonic telah dijelaskan secara singkat di bagian sebelumnya, yaitu jenis bunyi yang bisa didengar oleh telinga.
Gelombang frekuensi yang termasuk dalam bunyi audiosonic berada dalam kisaran 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz.
Indra pendengaran manusia yang normal harusnya dapat menangkap frekuensi ini. Termasuk bebapa hewan seperti kucing, kambing, sapi, harimau dan lain-lain
Bunyi Ultrasonic
Terakhir, gelombang yang memiliki frekuensi paling tinggi diatas 20.000 Hz yaitu bunyi Ultrasonic.
Manusia tidak bisa mendengar bunyi diatas frekuensi tersebut tanpa memakai alat bantu. Namun gelombang tersebut bermanfaat untuk berbagai kebutuhan kesehatan seperti USG bagi ibu hamil dan diagnosa lain.
Beberapa jenis burung, dan serangga dan mamalia dapat mendengar bunyi ultrasonic. Contohnya kelelawar, ikan paus, lumba-lumba, belalang, ngengat, burung hantu, dan lain-lain
Bunyi ultrasonic juga dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut. Tentunya dengan memanfaatkan alat tertentu yang disebut echosounder.
Apa Saja Sumber Bunyi?
Secara gamblang, sumber bunyi yang ada di kehidupan sehari-hari bisa diklasifikasan dalam dua jenis berdasarkan cara munculnya.
Kali ini kita mengelompokkan sumber bunyi menjadi dua, yaitu secara alami dan buatan.
Sumber Bunyi Alami
Sumber bunyi yang tercipta dari alam tanpa campur tangan manusia. Artinya gelombang dan getaran yang timbul murni dari alam.
Contoh hujan, petir, letusan gunung berapi,angin puting beliung dan sebagainya
Sumber Bunyi Buatan
Sebaliknya, sumber bunyi buatan adalah bunyi yang muncul karena aktivitas yang disengaja dan ada campur tangan manusia didalamnya secara langsung.
Contoh suara alat music seperti drum, gitar, piano, bunyi memasak, bernyanyi, dan masih banyak lagi