Bunyi adalah hal yang sangat erat hubungannya dengan manusia namun terkadang luput dari perhatian. Setiap hari kita mendengar beragam bunyi dan suara yang menandakan indra pendengaran masih bekerja dengan normal.
Bunyi dan suara yang kita dengar beragam. Mulai dari suara alami hingga suara buatan yang sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Saat bangun pagi mendengar suara kokok ayam, deru kendaraan di jalan raya, suara air yang mengalir, percakapan dengan teman.
Namun benarkah bunyi adalah suara? Sebab banyak belum tahu mengenai kedua istilah tersebut.
Sebenarnya bunyi pun butuh rambatan atau media sebelum bisa didengar dan ditangkap oleh indra pendengaran manusia. Contohnya bunyi ruangan sebelah yang terdengar meski sudah dipasang dinding partisi
Media perantara tersebut berupa zat padat, zat cair, dan zat gas. Ketiganya merupakan sumber bunyi yang bisa berupa air, udara, benda padat dan lain-lain.
Bunyi
Indra pendengaran adalah salah satu kemampuan yang harus disyukuri. Berkat indra pendengaran yang normal, kita bisa mendengar semua bunyi yang ada disekitar kita.
Tapi sebenarnya apa sih bunyi itu? Bagimana dia bisa muncul atau tercipta? Apa saja informasi yang bisa kita dari dari sebuah bunyi.
Sebenarnya bunyi adalah salah satu jenis gelombang fisika yang bisa ditangkap oleh indra pendengaran.
Gelombang fisika tersebut disebut juga gelombang longitudinal (pemampatan mekanis) yang merambat melalui perantara.
Perantaranya (media) bisa lewat benda zat cair, benda padat atau gas.
Sedangkan dalam ilmu fisika, yang disebut dengan bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh benda yang bergetar.
Jika dikaitkan dengan perantara yang telah disebutkan tadi, artinya gelombang bunyi bisa merambat melalui benda cair padat dan gas.
Contohnya air, bebatuan atau udara.
Pengertian bunyi
Bunyi merupakan salah satu jenis gelombang fisika yang dapat diterima oleh indra pendengaran makhluk hidup.
Perantaranya (media) bisa lewat benda zat cair, benda padat atau gas.
Sedangkan dalam ilmu fisika, yang disebut dengan bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh benda yang bergetar.
Sumber bunyi
Seperti yang telah disinggung diatas, bahwa bunyi timbul karena ada dua benda yang saling bergetar. Bisa saja berupa zat cair, padat dan gas.
Selanjutnya, benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut dengan sumber bunyi.
Bicara mengenai sumber bunyi memang sangat luas sekali cakupannya.
Ada banyak contoh di sekitar kita yang memperlihatkan bagaimana sumber bunyi itu.
Secara garis besar, sumber suara akan dikategorikan menjadi dua jenis, antara lain sebagai berikut :
1) Sumber bunyi alami
Bunyi yang sumbernya dihasilkan oleh suara alam. Artinya, tidak ada campur tangan manusia sama sekali didalamnya.
Contoh: bunyi jangkrik di sore hari, bunyi gemuruh halilintar, bunyi angin kencang yang berhembus, bunyi ledakan gunung Merapi.
2) Sumber bunyi buatan
Sumber bunyi buatan adalah bunyi-bunyian yang didengar akibat dari usaha yang dilakukan oleh manusia. Artinya ada campur tangan manusia sehingga bunyi tersebut muncul.
Seringkali dihasilkan dari kegiatan bermusik atau alat teknologi.
Contoh : bunyi alat music yang dimainkan, bunyi mesin genset, nada dering telepon, dan lain-lain.
Jenis bunyi
Selain dapat dibedakan dari sumbernya, ternyata bunyi juga dapat dibedakan berdasarkan frekuensinya.
Ada beberapa jenis bunyi berdasarkan frekuensi, antara lain sebagai berikut :
1. Audiosonik
Bunyi audiosonik adala salah satu dari gelombang bunyi yang memiliki frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.
Kisaran frekuensi tersebut adalah satu-satunya gelombang bunyi yang bisa ditangkap oleh indra pendengaran manusia secara normal.
Dengan begitu, semua suara yang bisa kita dengar tanpa menggunakan alat dan teknologi khusus termasuk dalam kategori frekuensi gelombang audiosonik ini .
Contohnya, saat kita sedang berbicara atau berteriak, mendengarkan bunyi lagu, suara lalu Lalang kendaraan, suara hewan-hewan tertentu, petir, hembusan angin, dan lain-lain.
Banyak sumber suara dalam kisaran frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz, baik secara alami atau buatan.
Intinya selama kita bisa mendengar bunyi tersebut dengan normal, artinya bunyi termasuk dalam gelombang bunyi audiosonik
Bunyi audiosonik berada ditengah-tengah diantara frekuensi lainnya yang lebih kecil dan besar.
2. Infrasonik
Jika ada frekuensi yang lebih kecil dibanding audiosonik, maka infrasonik lah jawabannya.
Bunyi ini hanya memiliki frekuensi maksimal 20 Hz. Maka dari itu manusia tidak dapat menangkap bunyi yang dikeluarkan oleh sumber bunyi infrasonik.
Adapun yang dapat menangkapnya adalah hewan-hewan tertentu yang memiliki kepekaan tinggi.
Contoh hewa yang dapat mendengar suara infrasonic adalah gajah, badak, cumi-cumi,paus, merpati, anjing dan lain-lain.
Hewan-hewan tersebut indra pendengarannya dapat menangkap gelombang bunyi infrasonic.
Jika manusia ingin mendengar suara pada frekuensi maksimal 20 Hz ini, harus menggunakan alat bantu.
Contohnya untuk mendengarkan bunyi aktivitas gunung berapi atau pergerakan lempeng bumi. Kedua aktivitas tersebut tidak bisa didengar dengan telinga telanjang.
Sehingga butuh alat bantu seperti seismograf.
3. Ultrasonik
Terakhir, bunyi ultrasonic yang memiliki frekuensi diatas 20.000 Hz. Diatas angka tersebut telinga manusia sudah tidak bisa menangkan gelombang bunyi itu.
Akan tetapi ada beberapa hewan special yang masih bisa mendengar suara diatas 20.000 Hz.
Contohnya adalah anjung, kelelawar, belalang, katak, ngengat, paus, lumba-lumba, dan lain-lain.
Bunyi ultrasonic ini juga digunakan oleh manusia untuk beberapa manfaat. Terutama dalam dunia kesehatan.
Namun tentu saja, untuk menangkap gelombang ultrasonic, butuh alat khusus seperti alat pendeteksi janin saat USG, mendeteksi berbagai penyakit, bahkan alat untuk mengukur kedalaman laut.
Apakah bunyi adalah suara?
Bicara soal bunyi adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan suara. Bahkan tak sedikit yang menggap suara dan bunyi sebagai suatu hal yang sama.
Suara diartikan sebagai sebuah energi yang beruba gelombang yang membutuhkan media atau perantara hiingga memunculkan bunyi.
Tapi bunyi dan suara adalah satu kesatuan yang sama-sama merupakan perwujudan energi yang sudah melewati media.
Sementara perantaranya bisa melalui suara, air, dan benda keras.
Kualitas suara atau bunyi dapat dibedakan berdasarkan frekuensi dan amplitude.
Frekuensi adalah jumlah getaran gelombang suara per detik atau jumlah getaran gelombang elektrik per detik pada gelombang elektromagnetik.
Seperti yang telah dibahas diatas, frekuensi suara yang bisa didengar hingga terdengar bunyi adalah 20 -20.000 Hz untuk telinga manusia.
Dalam satuan Hz, satu Hz sama dengan satu getaran atau gelombang listrik dalam satu detik
Sementara amplitudo adalah besaran simpangan gelombang suara yang dihasilkan oleh sumber suara.
Dengan kata lain, simpangan tersebut adalah jarak antara nilai tertinggi dan nilai terendah dalam periode gelombang.
Apabila frekuensi berada dalam satuan Hz (hertz), maka amplitude dinyatakan dalam satuan decibel (dB).
Dalam hal gelombang suara,tinggi rendahnya frekuensi akan mempengaruhi tinggi rendahnya nada suara yang kita dengar.
Sementara tinggi rendahnya amplitude akan mempengaruhi keras atau lemahnya suara yang kita dengar.