Bahan Peredam Suara Ruang Genset Terbaik-
Sebenarnya, ada banyak jenis material yang bisa digunakan sebagai alat peredam suara ruangan seperti kain, gypsum, busa telur, polyester, rockwool, dan soft board. Tapi, material yang paling sering diandalkan untuk peredam suara adalah Polyethylene Terephthalate (PET). Material ini memiliki kemampuan menyerap dan mengedapkan suara sekaligus.
PET memiliki sifat sangat mudah dibentuk sehingga mudah disesuaikan dengan ukuran dan bentuk ruangan. Pemasangan PET juga sangat praktis karena tidak memerlukan rangka khusus. Instalasi PET bisa dilakukan untuk permukaan dinding, lantai, dan langit-langit hanya dengan menggunakan alat perekat seperti paku, lem kuning, atau double tape.
Selain kemampuan meredam suara, Tampilan warna PET cukup bervariasi sehingga sangat fleksibel dan mudah disesuaikan dengan desain interior ruangan. Material PET tidak mengandung bahan kimia bahaya karena terbuat dari plastik daur ulang.
Pemanfaatan Peredam Suara Ruangan –
Di Indonesia sendiri banyak fasilitas pelayanan publik yang merupakan alat transportasi yang digunakan masyarakat untuk berpergian. Salah satu jenis transportasi darat yang cukup digemari oleh masyarakat adalah kereta api. Selain anti macet, dengan kereta api akses perjalanan ke tempat tujuan dipermudah. Perkeretaapian tidak saja memberi dampak yang positif bagi masyarakat, tetapi kemungkinan bisa berdampak ke hal negatif berupa kebisingan pada tempat – tempat yang berada di sekitar rel kereta api. Keadaan ini akan sangat mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat yang tinggal di sepanjang rel kereta api (Purnomohadi, 2001). Kondisi ekstrimnya jika lokasinya berdekatan dengan sekolah – sekolah yang berada di sekitar perlintasan kereta api. Dapat dibayangkan ketika seorang guru sedang menerangkan suatu materi pembelajaran, harus beradu suara dengan kebisingan kereta api yang sedang melintas. Maka dari permasalahan tersebut peneliti memilih Sekolah Dasar Negeri Widoro Kota Yogyakarta karena lokasi ini berdekatan langsung dengan jalur rel kereta api. Dimana lingkungan tersebut pada saat aktivitas belajar – mengajar ketika kereta api melintas menimbulkan dampak negatif berupa kebisingan yang menyebabkan berkurangnya konsentrasi belajar, dan berpotensi juga menimbulkan gangguan sistem pendengaran pada anak-anak dengan frekuensi yang sering. Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan kenyamanan lingkungan (Kementrian Lingkungan Hidup, 1996). Saat ini banyak upaya yang dilakukan untuk meredam suara yang ditimbulkan dari suatu kegiatan yang berdampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar. bahan – bahan untuk meredam suatu kebisingan. Bahan peredam tersebut biasanya bersifat lunak dan berongga. Contohnya bahan peredam yang ada diantaranya busa (poliuretan). Peneliti memilih busa poliuretan sebagai media peredam kebisingan di Sekolah Dasar Negeri Widoro Kota Yogyakarta, dimana lokasi tersebut bersebelahan langsung disekitar jalur rel kereta api. Keunggulan menggunakan media busa poliuretan ini karena materialnya bersifat ulet, fleksibel terhadap suhu rendah, tidak mudah putus, ringan dan mudah didapatkan. Oleh karena itu busa poliuretan memiliki potensi besar untuk dapat diaplikasikan sebagai material akustik, khususnya untuk mengurangi kebisingan pada ruang – ruang kelas (Harahap, 2011). Berdasakan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk menganalisis “Pemanfaatan Busa Sebagai Media Peredam Kebisingan yang dihasilkan dari Kereta Api”. Pada penelitian ini lokasi yang dituju adalah Sekolah Dasar Negeri Widoro Kota Yogyakarta.
Polusi suara di dalam ruangan mengganggu konsentrasi bahkan tidak jarang menyebabkan stres. Apalagi kalau kamu orang yang aktif bekerja di rumah, saat kebisingan berlangsung tentu saja kamu akan sangat merasa terganggu. Secara umum, untuk mengatasi kebisingan ruangan bisa dilakukan dengan memanfaatkan peredam suara ruangan. Selain meredakan kebisingan, peredam suara bisa menjaga laju bunyi sehingga di dalam ruangan juga tidak terasa terlalu sunyi.
Peredam suara yang baik bisa mengendalikan bunyi di dalam ruangan secara efektif, yaitu sampai tingkat kebisingan yang ideal (55 dBA). Peredam suara ruangan menggunakan prinsip dari sistem akustik di dalam ruangan, yaitu penataan bunyi yang mengendapkan dan menyerap suara di dalam ruangan tertutup. Material yang digunakan untuk peredam suara berfungsi menghalangi kebisingan yang berasal dari satu ruangan yang berpengaruh terhadap ruangan lainnya. Kalau kamu memasang peredam suara ruangan, maka segala macam bunyi yang dihasilkan di dalam ruangan akan terdengar lebih natural dan jernih.
Maka itu, peredam suara saat ini sangat banyak digunakan pada studio musik dan bioskop. Tujuannya adalah supaya menghasilkan kualitas suara yang lebih tinggi di dalam ruangan tersebut dan tidak mengganggu ruangan yang ada di sekitarnya. Aplikator Peredam Suara Ruang Exhaust Terdekat
Peredam Suara untuk Mengendalikan Bunyi Gema Ruangan-
Ada tiga jenis material peredam suara ruangan yang bisa digunakan agar menciptakan ruang akustik dengan mutu suara yang baik. Ketiga jenis peredam suara ruangan tersebut dibuat dari bahan khusus dengan fungsi berbeda satu sama lain dalam mengolah produksi suara di dalam ruangan. Peredam suara ruangan pertama yaitu peredam suara yang bekerja menyerap energi suara. Peredam suara ruangan jenis ini mampu berguna untuk menghindari terjadinya suara yang memantul kembali ke ruangan. Prinsip kerja dari peredam suara ruangan jenis ini adalah dengan mengendalikan waktu gema yang disebut dengan reverberation time.
Jenis peredam suara ruangan kedua yaitu peredam suara yang berfungsi mengendalikan perpindahan suara antara dua ruangan. Prinsip kerjanya adalah dengan mengembalikan refleksi suara ke dalam ruangan yang menjadi tempat suara itu berasal. Sedangkan peredam suara ruangan ketiga adalah peredam suara yang bertugas mengendalikan efek getar dari suatu bunyi. Peredam suara ruangan jenis ini lebih sering digunakan untuk mengatasi berbagai sumber suara yang bisa menyebabkan getaran pada struktur bangunan.