Mengenal Gema dan Gaung,Apa Bedanya? Kenali Jasa Peredam Suara Bandung

Mengenal Gema dan Gaung, Apa Bedanya?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mendengar beragam bunyi dan suara. Mulai dari bangun membuka mata hingga tertidur.

Hanya saat berada dalam kondisi tertidur saja, mungkin kita bisa mengistirahatkan indra pendengaran dari bunyi-bunyian dan suara.

Suara atau bunyi sendiri merupakan salah satu hal yang unik dan terus dipelajari rahasianya.

Suara memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda sehingga menarik untuk dipelajari.

Contohnya, tidak semua suara yang ada di bumi ini bisa kita dengar dengan kemampuan indra telinga biasa.

Kemudian, berkat perkembangan teknologi, semakin banyak gelombang suara yang dapat diketahui oleh manusia.

Selain bunyi dan suara yang biasa didengar dalam kehidupan sehari-hari, adapula suara yang mungkin cukup jarang ditemui dalam kondisi normal.

Salah satunya adalah gema dan gaung.

Keduanya adalah hal yang cukup menarik dalam mempelajari tentang suara. Banyak yang salah memahami bahwa keduanya sama.

Padahal gema dan gaung memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.

Simak terus pembahasannya dibawah ini ya.

 

Bunyi

 

Sebenarnya bunyi adalah salah satu jenis gelombang fisika yang bisa ditangkap oleh indra pendengaran.

Gelombang fisika tersebut disebut juga gelombang longitudinal (pemampatan mekanis) yang merambat melalui perantara.

Perantaranya (media) bisa lewat benda zat cair, benda padat atau gas.

Sedangkan dalam ilmu fisika, yang disebut dengan bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh benda yang bergetar.

 

Sifat Bunyi

Selain memiliki cara  cari tahu dulu apa itu bunyi dan sifat-sifatnya. Bunyi adalah gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar. Inilah sifat-sifat bunyi:

  1. Bunyi memerlukan perantara untuk bisa didengar (merambat)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, suara atau bunyi dalam ilmu fisika dihasilkan dari benda yang bergetar.

Benda tersebut menjadi perantara bagi gelombang suara agar bisa ditangkap oleh indra pendengaran manusia.

Bunyi memerlukan perantara beruba benda padat, cair, atau gas.

Getaran dari salah satu ada beberapa benda tersebut menimbulkan bunyi atau suara. Tanpa kehadiran ketiga jenis benda tersebut, bunyi tidak dapat muncul.

Contohnya ketika berada diruang hampa atau kedap udara. Tidak ada perantara atau medium untuk suara merambat dan ditangkap indra pendengaran

  1. Bunyi dapat dibiaskan

Salah satu sifat bunyi lainnnya adalah dapat di biaskan. Artinya suara yang dihasilkan lebih pelan daripada suara aslinya.

Pembiasan suara atau refreksi ini dipengaruhi oleh kerapatan udara dan suhu.

Artinya suara dimalam hari akan berbeda dengan suara yang dihasilkan disiang hari.

Biasanya, suara dimalam hari terdengar lebih keras daripada siang hari.

Salah satu penyebabnya karena siang hari udara lebih panas, lebih bising dan banyak aktivitas daripada malam hari.

Suhu udara dimalam hari juga lebih dingin sehingga kerapatan udaranya lebih renggang.

 

Contohnya saat anda mendengar suara petir. Bedakan suara yang didengar saat malam dan siang hari.

Pada malam hari suara petir terdengar lebih kencang dibanding siang.

  1. Bunyi dapat dipantulkan

Sifat bunyi yang sudah dikenal luas adalah sifatnya yang memantul. Suara atau bunyi yang memantul tersebut butuh medium atau perantara untuk memantul.

Artinya, bunyi hanya dapat memantul apabila mengenai penghalang.  Hukum pemantulan gelombang suara adalah :

 

Sudut datang = sudut pantul

 

Berdasarkan hukum tersebut, bunyi dapat menimbulkan pantulan bunyi terutama dalam ruang tertutup.

 

Sifat bunyi yang memantul ini terkadang membawa beberapa permasalahan sehari-hari.

Contohnya pada pemutaran film di bioskop, konser di gedung, studio radio.

Pantulan suara tersebut menimbulkan gaung dan gema.

 

Gema dan Gaung

Saat kita berteriak atau mengeluarkan suara yang cukup keras, pernahkah anda mendengarkan pantulan bunyi nya.

Jika diperhatikan, pantulan tersebut sebenarnya muncul dalam situasi dan kondisi tertentu.

Pantulan yang paling kita dengar dibedakan jadi dua, yaitu gema dan gaung.

Banyak orang yang tidak bisa membedakan atau justru salah kaprah mengenai dua hal tersebut.

Kali ini kita akan membahas dan mengupas tuntas perbedaan salah satu sifat gelombang suara itu.

 

 

Gaung

Mengenal Gema dan Gaung, Apa Bedanya?

Gaung merupakan bunyi pantul yang datang atau terdengar sebelum sumber suara (bunyi asli) selesai diucap/ teriakkan.

Proses terjadinya gaung ini disebabkan oleh jarak sumber gelombang suara yang dekat. Dalam kata lain, penghalang gelombang berada terlalu dekat dengan sumber suara.

Akibatnya , saaat berterikan atau berucap kencang, terdengar suara pantulan yang tidak terlalu jelas sebab sebelum kata selesai di ucap, suara pantulan sudah datang.

Contoh :

Ketika berada dalam sebuah ruangan yang sempit. Ucapkan kata domido. Perhatika suara pantulan yang terdengar membuat suara asli jadi kurang jelas.

Gaung termasuk bunyi pantulan yang sedikit mengganggu.

Dalam beberapa situasi seperti pemutaran film bioskop, misalnya. Apabila ruangan tidak dipasang bahan peredam suara, maka kemungkinan bunyi pantulan dapat mengurangi kualitas audionya.

Gema

Mengenal Gema dan Gaung, Apa Bedanya?

Gema merupakan bunyi pantul yang datang atau terdengar setelah sumber suara (bunyi asli) selesai diucap/ teriakkan.

Proses terjadinya gema mungkin membutuhkan waktu lebih lama dibanding gaung. Sebab jarak sumber suara atau penghalang biasanya cukup jauh.

Akan tetapi, bunyi pantulan yang terdengar justru lebih jelas.

Contoh : saat berada diperbukitan atau ditempat yang tinggi, teriakkan kata kata tertentu seperti “domido”.

Setelah selesai berucap, tunggu beberapa saat, akan terdengar bunyi pantul yang sama persis dengan apa yang diucapkan tadi.

Gema terjadi ketika jarak penghalang gelombang pantul berada jauh dari sumber suara.

Namun cukup berbeda dengan gaung, gema ini jusru dapat membantu menambah informasi. Contohnya mengukur kedalaman laut, atau jarak dari sumber suara dengan dinding pantul

 

Perbedaannya

Seperti yang disinggung sebelumnya, gema dan gaung sama sama merupakan bunyi pantulan. Namun keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan.

Perbedaan tersebut perlu di pahami oleh penyedia jasa peredam suara di Bandung atau di kota-kota besar lainnya.

Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa hal dibawah ini :

 

1. Jarak Sumber Suara Dengan Penghalang

Gaung memiliki jarak yang cukup dekat antara sumber suara dengan dinding pemantul . sementara gema jarak sumber suaranya jauh dari penghalang gelombang.

Contohnya, gaung akan muncul ketika seseorang berteriak diruangan yang sempit. Sementara gema dapat diuji dengan cara berteriak saat berada ditempat yang tinggi.

2.  Waktu Bunyi Pantul

Akibat jarak sumber suara dan penghalang tersebut, menyebabkan waktu hingga bunyi pantul terdengar pun berbeda.

Untuk gaung, tidak butuh waktu lama, bahkan saat sumber suara asli belum selesai berucap ia sudah datang.

Sementara gema, jaraknya yang jauh membuat bunyi pantul datang agak terlambat.

3. Bunyi Yang Terdengar

Bunyi yang terdengar sangat berbeda antara gaung dan gema.

Bunyi gaung cenderung tidak jelas dan bertumpuk-tumpuk. Mengganggu bunyi asli dari sumber pertama.

Sementara gema terdengar lebih jelas karena baru muncul setelah kata selesai terucap.

Contohnya saat berujar kata “Saya”, gaung membuat jeda antara Sa…Ya sehingga ditengahnya seolah ada suara yang sulit ditangkap.

Sementara gema, akan terdengar bunyi pantul “Saya Saya” hingga benar-benar hilang

4. Kebermanfaatan

Gema memiliki banyak manfaat seperti berperan menjadi alat ukur kedalaman laut dengan prinsip kerja sonar.

Bahkan ada rumus yang bisa dihitung untuk memperkirakan jarak sumber suara asli dan dinding penghalan gberdasarkan waktu bunyi.

Sayangnya, gaung justru lemah dalam hal kebermanfaatan. Justru cenderung merugikan sebab menganggu indra pendengar menangkap suara asli

Teori dari gaung dan gema ini juga mempengaruhi konsep dari jasa peredam suara ruangan di Bandung atau di kota besar atau di area yang rentan terjadi gaung dan gema

 

Call Now Button