Ahli Peredam Suara Ruangan Jakarta Barat – Jika masih bisa mendengar beragam bunyi dan suara setiap hari, artinya indra pendengaran kita masih berfungsi dengan normal.
Ada berbagai macam bunyi dan suara yang bisa didengar oleh telinga kita.
Mulai dari suara yang sifatnya alami hingga suara buatan yang seperti sudah jadi bagian dalam aktivitas tiap hari.
Misalnya begitu bangun di pagi hari mendengar suara kokok ayam, ditengah kerja mendengar bising deru kendaraan, suara air yang mengalir saat mandi, suara percakapan dengan teman dan masih banyak lagi.
Tapi benarkah bunyi adalah suara? Apakah keduanya sama? karena ternyata banyak yang bingung dengan kedua istilah tersebut.
Sebenarnya bunyi sangat memerlukan rambatan atau media tertentu untuk bisa didengar atau ditangkap oleh indra pendengaran manusia.
Adapun media yang dimaksud dapat berupa zat padat, zat cair, dan zat gas. Ketiganya sekaligus juga berperan sebagai sumber bunyi yang bisa berupa air, udara, benda padat dan lain-lain.
Yuk cari tahu lebih banyak tentang rahasia bunyi dan suara dibawah ini !
Tentang Bunyi
Ahli Peredam Suara Ruangan Jakarta Barat – Salah satu kemampuan yang patut kita syukuri adalah kemampuan mendengar. Berkat indra pendengaran yang bekerja dengan normal, kita bisa mendengar beragam bunyi yang ada disekitar kita.
Tapi pernahkah kalian penasaran dengan bunyi dan suara? Bagimana caranya ia muncul atau tercipta?
Bunyi sebenarnya merupakan salah satu jenis gelombang fisika yang bisa ditangkap oleh indra pendengaran makhluk hidup.
Gelombang fisika tersebut juga disebut dengan gelombang longitudinal yang merambat lewat perantara tertentu.
Contoh media rambatannya bisa lewat benda zat cair, benda padat atau gas.
Sementara dalam ilmu fisika sendiri, sesuatu yang disebut bunyi adalah hasil dari benda yang bergetar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gelombang bunyi bisa merambat melalui benda cair padat dan gas dan menimbulkan getaran hingga terciptalah suara.
Misalnya melalui air, bebatuan atau udara.
Pengertian
Bunyi termasuk dalam jenis gelombang fisika yang diterima oleh indra pendengaran makhluk hidup lewat perantara tertentu antara lain benda zat cair, padat dan gas.
Untuk bisa disebut bunyi, gelombang fisika tersebut bersinggungan dengan perantaranya sehingga menimbulkan getaran yang ditangkap oleh telinga
Sumber bunyi
Sumber bunyi muncul ketika ada dua benda yang saling bergetar. Baik benda dari zat cair, padat maupun gas.
Kemudian benda yang dapat menghasilkan bunyi tersebut dikenal sebagai sumber bunyi.
Cakupan sumber bunyi sangat luas jika dibahas. Disekitar kita, banyak sekali contoh bagaimana sumber bunyi
Secara umum, sumber suara juga bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut :
1) Sumber bunyi alami
Artinya, sumber bunyi ini berasal dari suara alam dan tidak ada campur tangan manusia didalamnya.
Contoh: bunyi jangkrik di sore hari, bunyi gemuruh halilintar, bunyi angin kencang yang berhembus, bunyi ledakan gunung Merapi.
2) Sumber bunyi buatan
Maksudnya adalah bunyi-bunyian yang terdengar karena usaha yang dilakukan oleh manusia dan ada campur tangan manusia didalam kemunculan bunyi tersebut.
Biasanya bunyi dari sumber buatan ini muncul karena kegiatan bermusik atau alat teknologi.
Contoh : bunyi alat music yang dimainkan, bunyi mesin genset, nada dering telepon, dan lain-lain.
Macam bunyi
Tidak hanya dibedakan berdasarkan sumbernya saja, bunyi juga bisa dibedakan berdasarkan frekuensi yang dimiliki.
Apa saja jenis bunyi berdasarkan frekuensi? Simak penjelasan dibawah ini
1. Audiosonik
Bunyi yang dikategorikan dalam jenis audiosonik adalah gelombang bunyi yang punya frekuensi antara 20 Hz sampai 20.000 Hz.
Menariknya, bunyi audiosonik adalah satu-satunya frekuensi yang gelombang bunyinya bisa ditangkap oleh indra pendengaran manusia secara normal.
Jadi, semua suara yang kita dengar tanpa bantuan alat dan teknologi khusus masuk dalam kategori frekuensi gelombang audiosonik ini .
Banyak sekali contohnya seperti ketika kita bicara atau berteriak, mendengarkan bunyi lagu, suara lalu lalang kendaraan, suara hewan-hewan tertentu, petir, hembusan angin, dan lain sebagainya.
Baik sumber bunyi alami atau buatan, selama bisa didengar dengan normal, maka bunyi tersebut termasuk dalam gelombang bunyi audiosonik
2. Infrasonik
Gelombang bunyi yang berada dalam kisaran frekuensi lebih kecil daripada gelombang audiosonik, disebut dengan gelombang infrasonik.
Frekuensi yang dimiliki gelombang ini maksimal hanya 20 Hz saja. Oleh sebab itu, manusia tidak mungkin bisa menangkap gelombang bunyi ini tanpa bantuan alat.
Indra pendengaran yang bisa menangkap frekuensi bunyi ini adalah hewan dengan kepekaan tinggi.
Contohnya gajah, badak, cumi-cumi, paus, merpati, anjing dan lain-lain.
Apabila telinga manusia ingin mendengar suara ditingkat frekuensi ini 20 Hz ini, tetap harus menggunakan alat bantu.
Misalnya untuk mendengar bunyi aktivitas gunung berapi atau pergerakan lempeng bumi harus menggunakan alat bantu seperti seismograf.
3. Ultrasonik
Selanjutnya ada bunyi ultrasonic yang memiliki frekuensi diatas 20.000 Hz. Ini adalah frekuensi tertinggi yang juga tidak bisa ditangkap oleh telinga manusia.
Hanya hewan- hewan istimewa saja yang bisa mendengar frekuensi suara diatas 20.000 Hz seperti anjing, kelelawar, belalang, katak, ngengat, paus, lumba-lumba, dan lain-lain.
Dalam kehidupan mansuia, bunyi ultrasonic dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan dunia kesehatan.
Akan tetapi dibutuhkan alat khusus untuk menangkap gelombang ultrasonic ini contohnya alat pendeteksi janin saat USG, alat deteksi berbagai penyakit lainnya, atau bahkan alat untuk mengukur kedalaman laut.
Benarkah bunyi dan suara Sama?
Ahli Peredam Suara Ruangan Jakarta Barat – Lalu, apakah bunyi dan suara itu sama? karena banyak orang mungkin penasaran.
Selama ini bunyi dianggap sebagai hal yang tidak bisa dipisahkan dengan suara. Beberapa bahkan menganggap suara dan bunyi sebagai suatu hal yang sama.
Suara diartikan sebagai energi yang berupa gelombang dan membutuhkan media atau perantara untuk memunculkan bunyi.
Jadi, hampir sama dengan definisi dari bunyi, suara juga merupakan perwujudan dari energi yang melewati media.
Sedangkan perantaranya bisa melalui suara, air, ataupun benda keras.
Untuk menilai kualitas suara atau bunyi bisa dilihat dari frekuensi dan amplitude.
Frekuensi adalah jumlah getaran gelombang suara per detik atau jumlah getaran gelombang elektrik per detik pada gelombang elektromagnetik.
Frekuensi suara yang bisa didengar manusia bekisar antara 20 -20.000 Hz.
Satu Hz sama dengan satu getaran atau gelombang listrik dalam satu detik
Sedangkan amplitudo adalah definisi dari besaran simpangan gelombang suara yang dihasilkan oleh sumber suara.
Jadi, simpangan adalah jarak antara nilai tertinggi dan nilai terendah dalam periode gelombang.
Jika frekuensi satuannya Hz (hertz), maka amplitude nya dinyatakan dalam satuan decibel (dB).
Tinggi rendahnya frekuensi akan mempengaruhi tinggi rendahnya nada suara yang kita dengar dari gelombang suara tersebut.
Sedangkan tinggi rendahnya amplitude berpengaruh pada keras atau lemahnya suara yang kita dengar.
Semoga bermanfaat.