Bicara soal benda yang menyerap bunyi, kita perlu memahami lebih dulu soal bunyi itu sendiri. Bunyi adalah gelombang suara yang tercipta dari dua benda yang bergetar.
Sebelum gelombang energi tersebut sampai di indra pendengaran manusia, ia butuh media rambatan.
Umumnya, bunyi bisa merambang lewat udara, air dan benda padat.
Hampir semua media penghantar bunyi ada dalam kehidupan manusia sehari-hari. Sehingga, wajar kalau setiap hari kita mendengar berbagai suara hingga kebisingan.
Khusus untuk masalah bising, ada beberapa cara mengatasinya. Yakni dengan menggunakan alat peredam suara atau benda yang dapat menyerap bunyi
Apa saja itu? Kita akan bahas pada artikel dibawah ini tentang 7 benda yang menyerap bunyi
Sifat Bunyi
Sebelum menginjak lebih jauh, kita perlu mengetahui lebih dulu tentang sifat bunyi sebagai berikut :
- Bunyi butuh perantara untuk bisa didengar
Seperti yang telah dibahas tadi, suara atau bunyi dalam ilmu fisika dihasilkan dari benda yang bergetar.
Biasanya benda tersebut berbentuk udara, padat dan cair yang bergetar. Setelah itu getaran yang terbentuk akan menimbulkan bunyi.
Apa yang terjadi kalau tidak ada media perantaranya? Tentu saja, bunyi tidak akan terdengar. Hal itu yang terjadi di ruang hampa udara. Tidak ada bunyi yang terdengar sama sekali.
Contohnya diluar angkasa yang tidak memiliki media rambat suara.
- Bunyi dapat dibiaskan
Sifat bunyi selanjutnya yaitu dapat dibiaskan. Maksudnya adalah volume suara yang dihasilkan bisa lebih pelan daripada suara asli
Hal itu biasanya terjadi karena dipengaruhi oleh kerapatan udara dan suhu sehingga terjadi pembiasan suara atau refreksi.
Mudahnya, kita akan mendengar suara yang dihasilkan dimalam hari beda dengan siang hari, yakni terdengar lebih kencang.
Penjelasannya karena siang hari udara lebih panas, lebih bising dan banyak aktivitas dibanding malam hari.
- Bunyi dapat dipantulkan
Sifat bunyi yang tak kalah populer dan disering ditemui dalam kegiatan sehari-hari adalah dapat memantul.
Agar bisa memantul, bunyi juga butuh media dan perantara. Biasanya benda yang dapat memantulkan bunyi adalah benda keras.
Contohnya dinding, meja kayu, lantai, kaca dan lain-lain.
Bunyi paling mudah memantul ketika berada dalam ruangn tertutup seperti bioskop, aula / gedung serba guna, dan lain-lain.
Sumber bunyi
Setelah memahami sifat bunyi, selanjutnya kita akan melihat darimana sumber bunyi itu berasal.
Secara garis besar, sumber suara akan dikategorikan menjadi dua jenis, antara lain sebagai berikut :
1) Sumber bunyi alami
Bunyi yang sumbernya dihasilkan oleh suara alam. Artinya, tidak ada campur tangan manusia sama sekali didalamnya.
Contoh: bunyi jangkrik di sore hari, bunyi gemuruh halilintar, bunyi angin kencang yang berhembus, bunyi ledakan gunung Merapi.
2) Sumber bunyi buatan
Sumber bunyi buatan adalah bunyi-bunyian yang didengar akibat dari usaha yang dilakukan oleh manusia. Artinya ada campur tangan manusia sehingga bunyi tersebut muncul.
Seringkali dihasilkan dari kegiatan bermusik atau alat teknologi.
Contoh : bunyi alat music yang dimainkan, bunyi mesin genset, nada dering telepon, dan lain-lain.
Kapan Bunyi Terasa Mengganggu?
Bunyi bunyian yang terdengar setiap hari memang penting dalam kelangsungan hidup manusia. Tapi ada saat tertentu dimana bunyi tersebut sangat mengganggu.
Bunyi/ suara yang mengganggu itu sering disebut dengan kebisingan.
Penyebab kebisingan dapat dibedakan menjadi dua jenis.
Sebagaimana sumber bunyi yang telah dibahas sebelumnya, suara bising bisa muncul dengan cara alami dan buatan manusia.
Contoh suara bising yang muncul secara alami adalah bunyi hujan. Meski banyak yang bilang suara hujan menenangkan, tetapi rumah dengan atap dari seng dan atap tertentu akan mendengar bunyi berisik yang mengganggu alih-alih menenangkan.
Belum lagi suara petir dan Guntur yang kerap mewarnai saat turun hujan deras
Suara bising yang dibuat oleh manusia juga mudah ditemui. Contohnya suara supporter bola di stadion, anak kecil yang bermain lari-lari sambil berteriak, suara memasak saat memblender bumbu, suara pembangunan rumah dan masih banyak lagi contohnya.
Bunyi terasa mengganggu ketika kehadirannya tidak di inginkan atau berbahaya untuk kesehatan telinga.
Dampak bising untuk aktivitas setiap hari
Sekarang kita semua tahu kalau kebisingan sangat dekat dengan aktivitas sehari-hari bukan? Padahal suara bising diatas tingkat suara 90 dB bisa menurunkan kemampuan mendengar.
Lalu apa yang terjadi jika hal itu didengar setiap hari? Itulah sebabnya banyak orang berusaha mencari solusi mengatasi masalah kebisingan ini dengan alat peredam suara.
Berikut ini kami jabarkan apa yang terjadi dengan suara bising ditengah aktivitas sehari-hari.
Dirumah
Rumah adalah tempat pulang paling nyaman yang sering digunakan untuk istirahat dan tidur. Akan tetapi, jika dirumah sering terdengar suara bising, apa yang terjadi dengan waktu istirahat dan tidur penghuninya?
Pasti sangat tidak nyaman.
Suara bising dirumah memang bisa muncul dengan mudah.
Apalagi jika ada penghuni yang masih anak-anak bahkan bayi, yang biasanya masih sulit diatur.
Di tempat kerja
Tempat kerja pun tak jarang jadi sumber kebisingan yang besar. Apalagi pekerjaan di bidang industry produksi yang bergelut dengan mesin setiap hari.
Suara mesin bisa jadi sumber kebisingan yang berbahaya karena sangat keras dan terus menerus berbunyi setiap hari.
Itulah kenapa di tempat kerja di butuhkan standart keamanan untuk bidang pekerjaan tertentu.
Begitupula tempat kerja di kantor yang mendengar bunyi panggilan telepon, suara printer, ketikan di laptop dan komputer dan masih banyak lagi
Di Tempat Belajar
Belajar butuh fokus dan konsentrasi tinggi supaya ilmu yang sedang dipelajari bisa dipahami dengan sempurna.
Lalu apa yang terjadi jika ada suara bising yang mengganggu? Sudah pasti kegiatan belajar jadi tidak efektif lagi
Contohnya saat di sekolah, ada ruang sebelah yang berisik saat jam kosong, pasti menggangu proses belajar mengajar di kelas lain.
Sehingga harus di tegur atau di cari solusi lain.
7 Benda yang Menyerap Bunyi
Bicara mengenai kebisingan, kurang lengkap rasanya kalau tidak membahas solusi mengatasi masalah tersebut.
Salah satu solusi yang bisa dicoba yaitu menggunakan alat peredam suara yang biasanya terbuat dari benda-benda yang dapat menyerap bunyi.
Lalu, apa saja benda-benda tersebut? simak terus ya dibawah ini.
Karet
Sering kali dijadikan bahan door seal atau jendela yang dipasang celah bagian bawah pintu. Bahan karet ini bisa menahan udara dan menjaga agar suara tidak keluar masuk dengan mudah.
Selain itu ia mampu mencegah debu masuk kedalam kotoran
Karpet
Salah satu benda yang dapat menyerap suara dan mencegah gema pada ruangan adalah karpet. ia seringkali dipakai dalam ruangan untuk mencegah getaran dibagian lantai.
Tetapi tak hanya itu saja, karpet yang dasarnya terbuat dari rug tebal mampu menyerap suara dalam sebuah ruangan tertutup.
Itu sebabnya, karpet sering dipakai sebagai alat peredam suara yang paling mudah dan multifungsi
Goni
Goni adalah kain yang sering dipakai untuk membuat karung goni. Karung goni sendiri biasanya dipakai untuk kebutuhan pertanian sebagai wadah hasil panen. Contohnya kentang, ketela, wortel, dan lain-lain.
Tapi siapa sangka ternyata material kain goni mampu menyerap bunyi. Sehingga ketika karung dilempar dia tidak terdengar keras
Kertas
Kertas juga dapat menyerap bunyi karena merupakan salah satu benda yang material permukaannya lunak.
Contohnya tumpukan buku dalam rak kayu di ruang tamu atau ruang kamar, ia dapat menyerap getaran dan gelombang bunyi
Spons/ Busa
Spons / busa adalah salah satu material peredam suara paling favorit yang di pakai banyak orang. Busa/ spons adalah bahan yang memiliki serat seperti pori-pori yang berongga.
Hal itulah yang dapat menyerap dan menjebak gelombang suara supaya tidak menurun tingkat kebisingannya.
Spons/ busa bisa dipasang disetiap ruangan sesuai kebutuhan.
Wol
Sebagaimana benda yang lain, wol juga salah satu benda yang terbuat dari serat benang dan mampu menangkap gelombang bunyi supaya tidak terdengar bising.
Bahan wol juga sering dipakai sebagai bahan utama pembuatan karpet.
Semoga bermanfaat