Apa itu Sound System?
Secara sederhana, kita bisa mengartikan langsung pengertian sound system dari pilihan kata yang dipakai.
Sound yang berarti suara, system yang berarti kesatuan dari komponen yang berada dalam suatu wilayah dan saling berhubungan (sistem).
Jadi, sebuah sistem suara.
Suara yang dimaksud adalah suara yang berasal dari perangkat elektronik berisi berbagai komponen yang berbeda-beda namun berkaitan satu sama lain.
Suara yang dibangun dari komponen tersebut bisa diubah sedemikian rupa sehingga outputnya lebih besar dari input suara yang diberikan.
Bagaimana caranya?
Output suara dapat dibantu supaya lebih besar dengan memanfaatkan komponen yang ada didalam sound sistem tersebut.
Hubungan saling berkaitan antara satu komponen dengan komponen lain membuat ouput suara dapat diganti berkali-kali lebih besar.
Hal itu tentu berkat komponen yang menjalankan tugasnya dengan baik sehingga mampu menggandakan suara dan menjaga kualitasnya tetap baik
Komponen dan Fungsi Perangkat Audio Sound System
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa sound system terdiri dari berbagai komponen elektronik yang bekerja bersama-sama.
Lalu komponen apa saja yang ada didalamnya? Dan apa fungsinya?
Komponen dalam sound system secara garis besar dikategorikan sebagai berikut :
Input transduser
Komponen inilah yang bertugas untuk menangkap input suara dari sumber suara yang akan digunakan dalam sound system. Contohnya adalah mic
Audio processor
Bagian audio processor memiliki peran yang sangat penting bagi sound system dalam hal menghasilkan output suara yang lebih besar. Beberapa peralatan yang nantinya akan dibutuhkan oleh audio processor antara lain adalah mixer.
Output transducer
Berbeda dengan input yang berfungsi menangkap suara dari sumber suara, output sebaliknya. Dia berfungsi mengeluarkan suara dari komponen dalam sound system. Contoh dari output ini antara lain adalah loudspeaker atau speaker
Alat tambahan
Selai kelompok perangkat elektronik diatas, ternyata sound system masih membutuhkan beberapa alat tambahan agar bisa dipakai. Adapun alat tambahan tersebut antara lain adalah equalizer, audio kompresor, corssover, audio distributor hingga Sound effect.
Urutan Pemasangan Sound System yang Benar
Mengetahui urutan dan tata cara pemasangan sound system ternyata perlu diketahui supaya bisa memasangnya dengan baik dan benar.
Pemasangan yang baik bisa menghasilkan suara yang terdengar makin jernih dan maksimal. Sebaliknya, jika pemasangan dilakukan tidak tepat maka suara yang keluar dari speaker bisa membuat suara jadi bising dan membuat perangkatnya lebih cepat rusak.
1. Audio Mixer
Saat ingin memasang sound system, komponen pertama yang perlu dipasang adalah audio mixer.
Mixer berfungsi sebagai pengatur masukan pertama dari sumber suara. Mixer mempunyai fungsi yang sangat penting, sebagai pengatur karakter dari berbagai macam sumber suara atau mencampurkan seluruh perangkat alat musik ke dalam satu mixer audio .
Diantaranya adalah vokal, gitar, keyboard, dvd player, mp3 player atau perangkat handphone, atau alat musik lain.
Dari semua suara alat musik seperti keyboard, laptop dan juga CD selanjutnya akan dikeluarkan melalui jalur lain
2. Equalizer
Selanjutnya, setelah memasang mixer, perangkat sound system yang dipakai adalah equalizer. Perangkat satu ini memiliki tugas sebagai pengatur keseluruhan sumber suara dari mixer dan memotong frekuensi suara yang tidak anda butuhkan.
Frekuensi tersebut contohnya muncul dari suara drum yang sangat kuat dan mendominasi. Equalizer dapat memotong suara tersebut dengan mudah supaya terdengar lebih seimbang.
Selain itu equalizer berfungsi untuk mengkoreksi frekuensi audio yang tidak dibutuhkan atau mengganggu dengan cara meredamnya.Contohnya membuat bass lebih terdengar dominan, midle dan treble terdengar lebih jernih.
Dengan begitu equalizer suara yang dihasilkan akan lebih sempurna.
3. Dengan Mengaktifkan Crossofer
Crossover berfungsi sebagai pemisah frekuensi seluruh sumber suara dari proses equalizer. Sebelum diaktifkan, perlu diketahui bahwa crossofer punya dua jenis yaitu aktif dan pasif.
Crossofer pasif tidak harus menggunakan listrik dan bisa diletakkan di dalam box speaker. Sementara Crossofer aktif bisa digunakan untuk semua jenis sound system.
4. Power
Susunan perangkat selanjutnya adalah power yang berfungsi sebagai penggerak speaker nantinya.
Untuk PA (Power Amplifier) mempunyai watt masing-masing dan juga karakter sesuai dengan karakter frekuensi yang dihasilkan.
PA low biasanya berdaya watt lebih besar, karena mendrive speaker 18″ dan nada bass. PA midle berdaya sedang untuk mendrive speaker 15″. PA high berdaya kecil, untuk mendrive speaker 12″ beserta tweaternya.
Power sendiri merupakan alat penerus dari berbagai macam perangkat. Dimana sebelum berlanjut ke speaker, maka perangkat tersebut akan dibawa ke power amplifier.
5. Speaker
Terakhir, dalam pemasangan sound system adalah speaker. Perangkat ini berguna untuk menerima sinyal getaran suara atau mengeluarkan sumber suara menurut karakter frekuensi masing-masing.
Sebagai perangkat yang berperan menghasilkan suara dari serangkaian perangkat, ada berbagai macam jenis speaker yang anda butuhkan sesuai dengan keinginan.
Contohnya untuk speaker vocal, bisa dengan menggunakan speaker 12” fullrange. Sedangkan untuk midle maka anda pun bisa memakai speaker 15”.
Sementara untuk bass, maka anda pun bisa dengan menggunakan speaker yang memiliki ukuran 18”.
Faktor yang Merubah Hasil Audio
Sebenarnya hingga sekarang memang belum ada sebuah pakem atau standart paling benar mengenai urutan pemasangan sound system.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab settingan sistem sound system bisa berubah, antara lain sebagai berikut :
- Luas lokasi
Luas lokasi tentu saja bisa mempengaruhi settingan sound system yang telah dibuat sebelumnya.
Semakin luas ruangan tentu dibutuhkan suara yang lebih kencang. Sementara ruangan yang lebih sempit, suaranya pun dibuat lebih kecil.
Jika tidak, suara yang dihasilkan tidak bisa jernih dan terdengar jelas.
- Tingkat kelembaban
Setiap ruangan punya suhu yang berbeda-beda. Tingkat kelembabannya pun juga berbeda. hal itu mengakibatkan pengatturan dari sound system juga harus diubah.
Semakin lembab ruangan membuat mesin jadi bekerja “lebih keras” dan suara terkesan lebih tebal.
Begitu sebaliknya.
Maka dari itu, barang-barang elektronik sebaliknya diletakkan ruangan yang kering dan sejuk.
- Perangkat yang dimiliki
Terkadang, setiap tim memiliki perangkat sound system yang berbda-beda jenisnya. Meski masih bisa di golongkan dalam jenis perangkat dasar sound system, tapi tetap saja berbeda hasil suara.
Settingan perangkatpun tak bisa disamakan jika menggunakan perangkat yang berbeda. sebab setiap komponen memiliki fungsi dan perannya masing-masing.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini belum ada SOP(standard operating procedure)untuk urutan pemasangan sound system yang benar. Akan tetapi, tetap ada kriteria standarisasi dari sebuah sound sehingga bisa dikatakan sebagai sound system.